14 September 2025
Jurnalis Antara Dipukul Polisi Saat Liput Demo DPR, AJI Kecam Kekerasan – Viral Terkini Indonesia

Jurnalis Antara Dipukul Polisi Saat Liput Demo DPR, AJI Kecam Kekerasan – Viral Terkini Indonesia

Viralterkini.id, Jakarta – Insiden kekerasan terhadap jurnalis kembali terjadi di ibu kota. Seorang fotografer Kantor Berita Antara, Bayu Pratama, mengalami pemukulan oleh anggota kepolisian saat meliput demonstrasi di sekitar Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pada Senin, 25 Agustus 2025.

Bayu mengungkapkan bahwa dirinya tengah mengambil gambar aparat yang sedang membubarkan pengunjuk rasa ketika seorang polisi memukulnya berulang kali menggunakan tongkat.

“Padahal saya sudah membawa dua kamera dan mengenakan ID Card,” kata Bayu, dikutip dari Antara.

Menurut pengakuannya, ia sempat mencoba menahan pukulan dengan tangan, tetapi salah satu pukulan mengenai kamera yang sedang digunakan.

Akibat kejadian tersebut, kameranya rusak dan tangannya mengalami luka lecet. “Kamera mati terkena pukulan. Tangan kiri juga lecet,” ujarnya.

Bayu menyesalkan tindakan represif aparat yang dinilai gagal membedakan antara jurnalis dan peserta demonstrasi. “Sikap seperti ini mengancam kebebasan pers,” tegasnya.

Demonstrasi yang berlangsung sejak pagi hari itu diikuti oleh ribuan orang yang menuntut pengusutan dugaan korupsi keluarga mantan Presiden Joko Widodo serta pemakzulan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

Aksi ini digagas oleh kelompok yang menamakan diri “Revolusi Rakyat Indonesia” dan disebarkan melalui media sosial.

Dalam pesan ajakan yang beredar pada Minggu, 24 Agustus 2025, kelompok tersebut mengimbau masyarakat, buruh, petani, dan mahasiswa turun ke jalan untuk mendesak DPR menjalankan fungsi pengawasan terhadap pemerintah.

Hingga menjelang malam, demonstrasi memanas. Aparat kepolisian yang berjaga membubarkan massa secara paksa di depan gedung DPR. Namun, pengunjuk rasa kemudian beralih ke pintu belakang gedung DPR, memicu kericuhan yang lebih besar.

Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jakarta mengecam keras tindakan kekerasan yang dialami Bayu.

Ketua AJI Jakarta, Irsyan Hasyim, menilai polisi gagal melindungi jurnalis yang sedang menjalankan tugas jurnalistik.

“Meski sudah berpenampilan sebagai jurnalis, Bayu justru dipukul oleh polisi menggunakan pentungan,” kata Irsyan melalui keterangan tertulis, Senin (25/8/2025).

AJI menegaskan bahwa kekerasan terhadap jurnalis bukanlah hal baru dan terus berulang, termasuk dari aparat kepolisian.

Berdasarkan data AJI, sepanjang Juni 2024 hingga Juni 2025, terdapat lebih dari 20 laporan kekerasan terhadap jurnalis, sebagian besar terjadi ketika mereka meliput aksi massa.

Beberapa insiden terjadi saat peliputan “Aksi May Day” pada Mei 2025 dan demonstrasi menolak revisi Undang-Undang Tentara Nasional Indonesia.

Secara nasional, AJI mencatat 52 kasus kekerasan terhadap jurnalis hingga pertengahan 2025.

“Tindakan polisi ini jelas tak bisa dibiarkan,” tegas Irsyan. Menurutnya, kepolisian harus mengubah pendekatan dalam menangani aksi demonstrasi dengan mengedepankan penghormatan terhadap hak asasi manusia dan menghentikan tindakan represif.

Kasus ini kembali menyoroti kondisi kebebasan pers di Indonesia. AJI menilai aparat perlu diberikan pelatihan agar memahami keberadaan dan peran jurnalis di lapangan, sehingga tidak terjadi salah sasaran.

Organisasi jurnalis juga mendesak agar kasus kekerasan yang menimpa Bayu diproses secara hukum untuk memberikan efek jera kepada pelaku.

Sejumlah pegiat pers menilai, jika kekerasan terhadap jurnalis terus terjadi tanpa penindakan tegas, hal ini dapat menciptakan iklim ketakutan dan menghambat kerja jurnalistik, terutama dalam peliputan isu-isu publik seperti demonstrasi dan kebijakan pemerintah.

Hingga berita ini diturunkan, pihak kepolisian belum memberikan keterangan resmi terkait insiden pemukulan tersebut.

Game News

Berita Olahraga

News

Berita Terkini

Berita Terbaru

Berita Teknologi

Seputar Teknologi

Drama Korea

Resep Masakan

Pendidikan

Berita Terbaru

Berita Terbaru

Download Film

A gaming center is a dedicated space where people come together to play video games, whether on PCs, consoles, or arcade machines. These centers can offer a range of services, from casual gaming sessions to competitive tournaments.